PENCEMARAN AIR SUNGAI
OLEH :
Ericko
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Lebih dari 70% dari
tubuh kita terdiri dari air. Ini artinya kita sebagai makhluk hidup sangat
membutuhkan air di dalam kehidupan ini.
Kegunaan air sangat
beragam seperti, mencuci, memasak, mandi, transportasi, dan pembangkit listrik
tenaga air (PLTA).
Ini berarti lebih dari 90% dari kehidupan ini memerlukan air. Dapat
dibayangkan jika tidak ada air atau jika air yang kita minum sudah tercemar.
Tentu saja ini berdampak buruk bagi lingkungan kita. Air yang baik adalah yang
memiliki syarat, bersih, tak berwarna, tak berbau. Tapi kita lihat di
sekeliling kita sungai, got / pembuangan air sudah kotor, berbau busuk, dan
berwarna. Tentu saja sungai kita sudah tercemar. Banyak masyarakat sekitar yang
kurang peduli pada lingkungan sperti membuang sampah seenaknya, dan mengotori
lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
yang menyebabkan pencemaran air?
2.
Bahaya
apa yang ditimbulkan?
3.
Bagaimana
cara kita mengatasi pencemaran air?
1.3 Tujuan
1.
Agar
kita mengetahui pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih.
2.
Agar
mengetahui dampak yang terjadi jika sungai kotor.
3.
Agar
kita dapat mengatasi pencemaran sungai yang terjadi di lingkungan tempat
tinggal kita.
1.4 Manfaat
Kita dapat menambah
wawasan mengenai pencemaran air sehingga dapat meminimalisir & mengatasi
pencemaran sungai di lingkungan sekitar kita. Karena dengan menjaga kebersihan
air sungai, maka kita dapat terhindar dari kuman penyakit.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Penyebab Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di
suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktifitas manusia. Danau, sungai, lautan
adalah tempat pengampungan yang sangat penting karena salah satu dari bagian
dari proses hidrologi. Selain itu, kita juga sering menggunakan sungai sebagai
alat transportasi, irigrasi sawah, bahan baku air minum dan pembuangan limbah.
Pencemaran air sungai
dibagi menjadi 4 macam yaitu, pencemaran anorganik, pencemaran organik,
pencemaran radioaktif dan pencemaran asam/basa.
Pembuangan sampah sambarangan dapat
mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air
semakin berkurang, karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.
Pembuangan sampah anorganik atau organik di saluran air juga berdampak besar terhadap kotornya
air tanah serta tersumbatnya saluran, jika ketika hujan datang, sungai tidak
dapat membendung air hujan sehingga terjadi banjir.
Penggunaan pupuk yang berlebihan pada pertanian juga berdampak buruk
terhadap meningkatnya nutrisi pada air. Hal ini mengakibatkan meningkatnya
populasi enceng gondok. Jika enceng gondok meningkat, maka kadar oksigen dalam
air akan berkurang, sehingga dapat merusak ekosistem air sungai.
Masyarakat sekitar sungai yang sering mandi di sungai sering mengotori air
sungai. Limbah cair (sabun) dapat
membuat kadar air sungai menjadi basa. Tentu saja jika pH tinggi, maka dapat
merusak ekosistem air sungai tersebut.
2.2 Bahaya yang Ditimbulkan
Setelah mengetahui penyebab air sungai
kotor, maka tentu saja ada dampak yang ditimbulkan atau bahaya yang ditimbulkan
jika kita mengotori atau mencemari air sungai.
Tercemarnya air sungai dapat berdampak besar
bagi kelangsungan hidup ekosistem air sungai dan kehidupan kita. Karena dapat
meracuni air minum, keracunan makanan.
Peran air sebagai pembawa penyakit menular
seperti baktari pathogen. Air kotor juga media untuk bakteri atau penyakit
dapat hidup.
Pembuangan sampah sembarangan
juga dapat terjadi pendangkalan dasar sungai, karena tanah sering tergerus oleh
sampah – sampah yang mengalir di sungai. Selain itu sampah juga merupakan
sumber penyakit. Sehingga air sungai tak dapat dikonsumsi lagi karena air sudah
tercemar sampah pembuangan masyarakat.
Dampak pembuangan sampah di sungai adalah
banjir. Sampah organik atau anorganik menghambat saluran sungai, sehingga
ketika datang hujan, sungai tak dapat membendung air hujan sehingga air meluap.
Jika sudah seperti ini maka dapat terjadi
kelangkaan air bersih. Kalau air bersih tidak ada, maka kita akan kesulitan
dalam memasak ,mandi, mencuci, dan segala keperluan kita akan kekurangan.
2.3 Cara Mengatasi Pencemaran
Air
Untuk mengurangi dampak yang terjadi pada
lingkungan, maka kita perlu melakukan pencegahan terhadap segala sesuatu.
Seperti menanam tumbuhan di hulu sungai. Hal
ini berfungsi agar hulu sungai tidak terjadi erosi. Tanaman yang dipakai adalah
tanaman yang memiliki akar yang kuat untuk menahan kemiringan tanah dan tanah
longsor.
Tidak membuang sampah di sungai. Tentu saja sampah tidak seharusnya
dibuang di sungai. Sebenarnya sampah dapat kita olah menjad sesuatu yang lebih
berguna. Contohnya sampah plastik diubah menjadi kerajinan tangan, karet, dll.
Sedangkan sampah organik dapat kita kubur di dalam tanah, yang selanjutnya akan
diuraikan oleh mikroorganisme yang akan menghasilkan pupuk organik.
Pengunaan pupuk harus dibatasi, karena
sebagian besar, pupuk dan pestisida akan terbuang ke sungai tanpa melalui
proses penyaringan terlebih dahulu. Maka dari itu penggunaan pupuk dan pestisida
harus dibatasi.
Melalui peraturan adat desa dapat dilakukan
pencegahan tentang larangan membuang sampah di sungai dapat mencegah masyarakat
untuk mengotori sungai.
Dan yang paling penting adalah kesadaran
dari dalam diri masyarakat itu sendiri akan pentingnya kebutuhan akan air
bersih dan aliran air sungai tersebut. Karena jika masyarakat sudah sadar akan
pentingnya aliran sungai tersebut maka kelestarian sungaipun dapat terjaga
tanpa paksaan dari pihak lain.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat saya simpulkan bahwa :
1.
Pencemaran adalah suatu perubahan keadaan di suatu
tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktifitas manusia.
Ini terjadi
ketika masyarakat membuang sampah sembarangandi sungai, menggunakan pestisida
dan pupuk yang berlebihan, mencuci baju dan membuang limbah rumah tangga.
2.
Bahaya yang ditimbulkan adalah banjir, bau busuk,
masyarakat berpotensi tinggi mengidap penyakit berat, kehidupan jadi tidak
nyaman dan aktivitas sehari – hari dapat terganggu.
3.
Melakukan usaha preventif, dengan menanam tumbuhan di
sekitar hulu sungai, tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan pupuk
organik, membatasi penggunaan pestisida, membuat larangan membuang sampah di
sungai, dan memberikan pendidikan moral kepada masayarakat sejak dini.
3.2 Saran
1. Masyarakat
membuang sampah di tempat yang telah disediakan, dan jangan membuang sampah di
sungai
2. Bagi pabrik jika
ingin membuang limbah ke sungai sebaiknya melakukan proses filtrasi dan
penyulingan terlebih dahulu agar tidak mencemari ekosistem di sungai.
3. Sebaiknya
membuat aturan dan denda bagi orang yang membuang sampah di sungai.
4. Bagi sekolah
hendaknya menanamkan pada siswanya pendidikan moral dan memberi pengetahuan
tentang manfaat kebersihan air sungai kepada siswa – siswanya
5. Bagi orangtua
sebaiknya menanamkan pendidikan pada anak agar
membuang sampah di tempat yang telah disediakan, sebab pendidikan di
keluargalah yang berperan penting bagi masa depan pemuda Indonesia.